24 December 2014

Rasa Yang Tertinggal


Hei, tuan apa kabarmu? Kulihat kau baik-baik saja dan bahagia dengan hidupmu. Lega melihatmu lagi tanpa suatu kekurangan apapun. Sebuah pertemuan singkat kemarin menjadi saksi tentang sebuah perasaan yang tak harus memiliki, perasaan yang harus di tikam dengan paksa setiap kali aku ingin merasakannya. Menyembunyikannya dari balik kebisuan dan lengkungan senyum yang tertahan dengan getir.

Terluka itu pasti, tuan. Aku harus merelakanmu untuk menjadi milik orang lain. Dan membenamkan perasaan sendiri untuk tak lagi berusaha untuk melabuhkan perasaan padamu. Kau bukan yang dahulu lagi yang datang padaku untuk menemui kekasih hatimu. Aku tak lebih dari wanita masalalu yang membebani hatimu.

Aku bahagia melihatmu berada tepat di depanku kemarin tuan, bahagia melihatmu dengan celotehanmu yang khas itu dan bahagia melihatmu berusaha membuatku bahagia selama sehari. Namun, bahagiaku tak kubiarkan menyita perasaanku seluruhnya. Aku menjaganya agar aku tak lagi berharap apapun padamu, tuan.

Terima kasih tuan sudah menepati janjimu, sekarang pergilah. Pergilah dengan bebas tanpa ada wanita yang suka kecentilan denganmu ini lagi, pergilah tanpa lagi ada wanita yang jutek dan galak ini. Pergilah raih bahagiamu, jika memang itu membuatmu bahagia, tuan.



4 comments:

  1. salam kenal yaa. kalo berkenan mampir ke..
    -- katamiqhnur.com --
    pasti nggak bakalan rugi. hehehe..

    ReplyDelete
  2. Ceritanya tentang pertemuan dengan mantan, yaak? Mantan yang udah ngebuat sakit hati dan udah jadi pacar orang lain. Dan sekarang, harus berusaha biar gak ada perasaan lagi.

    ReplyDelete
  3. hahaha iya begitulah kira-kira ceritanya....terima kasih sudah mampir :)

    ReplyDelete