Hei,
tuan apa kabarmu? Kulihat kau baik-baik saja dan bahagia dengan hidupmu. Lega melihatmu
lagi tanpa suatu kekurangan apapun. Sebuah pertemuan singkat kemarin menjadi
saksi tentang sebuah perasaan yang tak harus memiliki, perasaan yang harus di
tikam dengan paksa setiap kali aku ingin merasakannya. Menyembunyikannya dari
balik kebisuan dan lengkungan senyum yang tertahan dengan getir.
Terluka
itu pasti, tuan. Aku harus merelakanmu untuk menjadi milik orang lain. Dan membenamkan
perasaan sendiri untuk tak lagi berusaha untuk melabuhkan perasaan padamu. Kau bukan
yang dahulu lagi yang datang padaku untuk menemui kekasih hatimu. Aku tak lebih
dari wanita masalalu yang membebani hatimu.
Aku bahagia
melihatmu berada tepat di depanku kemarin tuan, bahagia melihatmu dengan
celotehanmu yang khas itu dan bahagia melihatmu berusaha membuatku bahagia
selama sehari. Namun, bahagiaku tak kubiarkan menyita perasaanku seluruhnya. Aku
menjaganya agar aku tak lagi berharap apapun padamu, tuan.
Terima kasih
tuan sudah menepati janjimu, sekarang pergilah. Pergilah dengan bebas tanpa ada
wanita yang suka kecentilan denganmu ini lagi, pergilah tanpa lagi ada wanita
yang jutek dan galak ini. Pergilah raih bahagiamu, jika memang itu membuatmu
bahagia, tuan.
salam kenal yaa. kalo berkenan mampir ke..
ReplyDelete-- katamiqhnur.com --
pasti nggak bakalan rugi. hehehe..
Oke deh..mkasi sudah mampir
ReplyDeleteCeritanya tentang pertemuan dengan mantan, yaak? Mantan yang udah ngebuat sakit hati dan udah jadi pacar orang lain. Dan sekarang, harus berusaha biar gak ada perasaan lagi.
ReplyDeletehahaha iya begitulah kira-kira ceritanya....terima kasih sudah mampir :)
ReplyDelete