29 November 2014

Ikhlaskan Saja

Oleh:
Lilih Putri Pratiwi




Ada langkah yang ternyata selama ini aku salah. Aku terlalu menggenggam erat sebuah perpisahan antara dua manusia, yang membuatku sendiri selalu enggan untuk menghentikan perasaan di hati. Memupuk perasaan cinta hingga terciptanya kebencian. Yang menganggap kisahnya sudah menjadi cerita Sang Adam dan Hawa yang tak terpisahkan lagi.

Ada semburat dendam yang menghiasi kala hati tersakiti. Yap, aku salah dan aku mengakuinya. Tak seharusnya aku mencegah orang yang berniat untuk meninggalkanku. Kali ini aku paham mencegah orang yang tak ingin lagi berada di samping kita hanya akan melukai batin saja. Itu pun pernah terjadi, seseorang yang mempermainkan hati dan itu sakitnya luar biasa. Dan bodohnya, aku meyakini ia pun bahagia bersamaku. Padahal belum tentu seperti itu.

Langkah yang tepat agar hati pun lekas merelakan seseorang itu pergi adalah mengikhlaskannya. Ikhlas bukan berarti tidak sayang lagi. Ikhlas itu merupakan langkah kecil kita untuk merelakannya, merelakan segala keputusan terbaik meskipun salah satu pihak tak menganggapnya itu keputusan yang terbaik.

Aku percaya ikhlas akan jauh lebih baik daripada harus menahan untuk terus berada di samping kita. Jika memang dia jodoh kita, dia pasti akan kembali untuk kita. Percayalah, ini mungkin perlu kekuatan hati yang besar. Bahkan, aku pun sedang belajar untuk mengikhlaskan seseorang jika memang Tuhan tak mengijinkannya ia untuk menjadi jodohku.

Di saat kita sudah mengikhlaskan mungkin orang yang meninggalkan kita akan jauh lebih bahagia. Bukankah betapa bahagianya juga kita melihat orang yang kita sayang akan jauh lebih bahagia. Pada saatnya nanti pasti Tuhan akan membalaskan rasa bahagia juga kepada kita. Berpikir positif memang membantu untuk berpikir jernih daripada berpikir dengan ego diri sendiri.

Bahagia itu sudah ada waktunya, dan kita akan meraih kebahagiaan itu di waktu yang tepat nanti. :)



2 comments:

  1. Ikhlas memang perlu waktu ya, Salut sama mereka yang bisa dengan mudah dan cepak ikhlas, karena taksemua bisa melakukannya :)

    ReplyDelete
  2. Iya, mbak EL. Ikhlas itu hanya masalah waktu, tapi prakteknya emang tak semudah kata-kata hehehehe

    ReplyDelete